Senin, 05 Oktober 2009

3.Celebi Bersaudara

Pada suatu hari di abad 17, ketika terjadi peperangan yang hebat antara Turki dan Italia, sebuah kapal Italia karam di Laut mediterania. Sang kapten tewas sementara seorang gadis bernama Francesca, anak sang kapten kapal dalam keadaan luka-luka menjadi tawanan tentara Turki. Ia dibeli oleh seorang laki-laki bernama Ahmet. Francesca, gadis bisu ini kemudian menjadi pelayan Ahmet. Ahmet kemudian menyembuhkan luka-luka Francesca yang kemudian menumbuhkan benih-benih cinta di antara mereka. Francesca adalah seorang gadis bisu yang memiliki banyak pengetahuan akan karya-karya Leonardo da Vinci selanjutnya mengungkap rahasia sayap terbang pada Ahmet. Keadaan ini sangat tepa t karena pada saat itu Ahmet, Lagari, Bekri Mustafa dan evliya calebi, empat sekawan ini sedang giat-giatnya mencari tahu rahasia sayap terbang.
Demikian cuplikan film garapan Mustafa Antiochar, film yang penuh dengan adegan dramatic heroisme dan idealisme mewujudkan impian para ilmuan Turki untuk menciptakan alat terbang di masa-masa kekuasaan Sultan Murad IV. Film yang berjudul Istanbul Kanatlarimin Altinda ( Istanbul Under My wings) ini dibintangi oleh bintang kawakan Turki Ege aydan ( Hezarfen ahmet Celebi), Okan bayulgen ( Lagari hasan celebi), Savas Ay ( bekri Mustafa), Beatriz Rico (francesca), dan Haluk Bilginer ( Evliya celebi) ini dirilis pada tahun 2006.
Pada masa dinasti Turki pula telah diakukan percobaan terbang.. Ini terjadi jauh sebelum Eropa kristen melakukan penelitian tentang penerbangan. Di kala itu disebutkan bahwa seorang pelajar Turki di Sayram ( Ispidjap) telah melakukan penelitian tentang hubungan antara luas permukaan sayap burung terhadap beratnya, dan telah menemukan sebab –musabab kanapa burung bisa terbang. Hasil penelitiannya ini membuka cakrawala penemuan ilmu aerodinamika.


Hazarfen Ahmet Celebi


Di abad 17 itu, periode dimana ilmu pengetahuan dan teknologi terutama sains telah mengalami kemunduran pun masih tercatat seorang ilmuan yang serius melakukan percobaan terbang. Ia adalah hazarfen Ahmet celebi, ilmuan Turki yang hidup pada masa Khalifah turki Usmani di bawah pemerintahan Sulktan Murad IV. Diilhami dari Da Vinci, Hazarfen melakukan penelitian terhadap burung rajawali dan melakukan sembilan kali percobaan hingga akhirnya ia menemukan formula yang pas untuk sayap pesawatnya.
Pada tahun 1638, Hazarfen pun melakukan pengujian alat terbang buatannya dari galata tower yang berada dekat Bosphorus Istanbul dengan ketinggian 183. Ia terbang menuju Oskudar lalu berbelok kembali ke Bosphorus dan mendarat dengan sukses di sebuah tempat di Bosphorus.
Sultan murad khan menyaksikan sendiri peristiwa tersebut dari tempat peristirahatannya (Mansion). Sinan Pasha. di Sarayburnu saat Hazarfen terbang dari menara Galata dan mendarat di Lapangan Dogancilar di Oskudar dengan bantuan angin dari arah barat laut. Sang sultan kemudian menghadiahi Hazarfen sekantong koin emas.
Evliya Celebi, seorang duta Turki usmani sekaligus pelancong yang menyaksikan sendiri percobaan tersebut, kemudian menuliskan kesaksiannya dalam bukunya yang berjudul Setyahatname ( catatan perjalanan). Ia menulis:

Hazarfen Ahmet celebi adalah orang yang pertama melakukan percobaan terbang dari Pulpit(…) okmeydani sebanyak delapan sampai 8 kali seperti elang dengan bantuan angin dan setelah kesuksesan penerbangannya, ia diberi 1000 keping emas oleh pemerintah.
Salinan dalam tulisan tangannya masih tersimpan di perpustakaan Istanbul.
Lagari Hasan Celebi

Lagari adalah saudara Hazarfen, yang pertama berhasil terbang dengan alat berpendorong roket. Pesawat buatannya ini juga dikenal sebagai pesawat pertama yang berhasil terbang membawa manusia dengan daya dorong buatan (artificially powered aircraft).
Menurut Evliya Celebi, Lagari meluncur ke udara di dalam sebuah tabung besar berbentuk kerucut pada ujungnya yang dilengkapi tujuh buah sayap dan didorong oleh ledakan 300 pon serbuk mesiu. Penerbangan ini diadakan untuk menyambut kelahiran putri Sultan Murad IV pada tahun 1633.
Lagari mendarat dengan baik di Bosphorus dengan menggunakan sayap yang dikenakan di badannya yang berfungsi sebagai parasut, setelah bahan bakar roketnya habis tersulut. Ia memilih mendarat di laut, sebuah metode yang juga diterapkan di kemudian hari oleh astronot-astronot Amerika setelah kembali dari angkasa luar.
Penerbangan Lagari berlangsung sekitar 20 detik dengan caoaian ketinggian sekitar 300 meter. Atas prestasi ini, sultan kemudian mengangkat Lagari hasan Celebi sebagai pejabat militer di jajaran Angkatan darat Turki Usmani.

Pengaruh Celebi Bersaudara dalam Peroketan eropa

Berita kesuksesan penerbangan celebi bersaudara sampai ke Inggris pada tahun 1638, dan dicatat oleh John Winkins di dalam bukunya yang berjudul Discovery of a New World.
Kebangkitan Islam yang dimulai pada abad 9 dan 10 M telah membawa pengaruh besar di bidang teknologi termasuk percobaan terbang yang dilakukan di Turkistan dan Andalusia, karya Hasan al-Rammah Alaadin Tayboga , dan percobaan Hazarfen dan Lagari Celebi. Evliya Celebi menyebut bahwa setelah percobaannya, Lagari tinggal di Crimea yakni di daerah kekuasaan Selamet giray khan dan meninggal pada sekitar 1640, sementara catatan sejarah menunjukkan bahwa Rusia melakukan riset roket pertamanya di Crimea, daerah dimana Lagari Hasan celebi menghembuskan nafas terakhirnya. Hal ini menunjukkan pendapat bahwa teknologi roket Rusia dibangun di bawah pengaruh Lagari Hasan Celebi dan murid-muridnya.
Sebuah film berjudul Istanbul Kanatlarimm Altunda ( Istanbul Under My wings) yang dirilis pada tahun 1996 adalah film yang mengisahkan tentang kehidupan Hazarfen Ahmet Celebi dan saudaranya, Lagari Hasan Celebi serta menggambarkan kehidupan di Turki pada masa pemerintahan Sultan Murad di abad 17. Film ini diangkat dari buku Seyahatneme , buku yang ditulis oleh Evliya Celebi atas kesaksiannya terhadap kesuksesan penerbangan Celebi Bersaudara.

Tidak ada komentar: