Senin, 05 Oktober 2009

AL JAZARI DAN KARYANYA

Ketika Dinasti Ortuq berkuasa, yakni salah satu dinasti yang menonjol setelah kemundurran Turki Seljuk, karya-karya teknik bermunculan. Sultan Malik Us-Shalih Nasruddin Abu al-fath mahmud Bin Kara arslan Bin dawud bin sukman bin artuq (1200-1222 M) yang memerintah di Diyarbakir mempekerjakan seorang ahli teknik bernama Badi` al-zaman Ebu`-Izz Ibn ismail Ibn al-Razzas al-jazari .

AL Jazari menulis Kitab al-jami’ bayn al-ilm Wa’l-amal al-nafi fi sinaat al hiyal pada tahun 1206 ,yang berisi sekitar 50 peralatanm mekanik, beberapa mesin otomatis, termasuk jam air, alat pencuci tangan, mesin pompa , jam air, water level dan instrumen musik lengkap dengan gambar-gambarnya. Karya ini membeberkan secara detail hal yang berhubungan dengan mekanika, dan merupakan konstribusi yang sangat berharga dalam sejarah teknik.
Al-jazari bekerja selama 32 tahun di istana Artuq sebagai head engineer ( Reis’ul- amal) yakni antara tahun 570 H ( 1174 M) sampai tahun 602 H ( 1206 M). Ia mengatakan bahwa ia telah mempelajari buku-buku temuan ilmuan-ilmuan sebelumnya, namun ia kemudian merancang sendiri kreasinya sendiri tanpa terpengaruh oleh mereka. Di dalam bukunya , ia menulis, “ Buku ini berisi beberapa bagian yang dapat dipilah-pilah, bebepara metode yang telah diklasifikasikan berikut sketsa-sketsanya. Saya tidak percaya kalau ada temuan seperti ini sebelumnya”.
Menurut ahli sejarah, Al Jazari menyelesaikan buku ini pada tahun 1206. Kitab Al Jami yang berisi panduan teknis untuk pembuatan sekitar 50 macam mesin mekanik ini terdiri dari 6 bab . Buku ini dihadiahkan kepada sultan. Di dalam buku ini Al jazari menguraikan secara rinci pembuatan jam air, jam air dengan lampu minyak, konstruksi pot dan panci untuk membuat anggur, ewers ( guci tempat air) dan mangkok yang juga berfungsi sebagai cangkir, kolam dan air mancurnya yang dilengkapi dengan musik automata, serta sketsa alat pengangkut air dari sungai dangkal atau sungai yang mengalir.
Ilmuan ini diperkitrakan lahir pada tahun 1145 M di lembah antara Sungai eufrat dan Tigris sehingga digelari Al Jazari. Ayahnya yang juga menjabat sebagai insyinyur pada donasti Artug membuat Al Jazari tidak asing lagi dengan dunia keteknikan.

KINCIR AIR AL- JAZARI

Jika menilik sejarah, pasokan air minum untuk keperluan rumah tangga, irigasi dan keperluan industri merupakan hal vital di negara-negara muslim. Yang menjadi kendala saat itu adalah belum diketemukannya alat yang efektif memompa air dari sumbernya.
Pada zaman Mesir kuno dan Assyria, telah dikenal alat pengangkut air bernama shaduf dan saqiya . shaduf adalah alat yang terdiri dari balok panjang yang ditopang di antara dua pilar dengan balok kayu horizontal. Sedangkan saqiya adalah mesin bertenaga hewan . Mekanisme sentralnya terdiri dari dua roda gigi. Tenaga hewan yang biasa digunakan adalah keledai atau unta. Peralatan serupa ini juga dikenal oleh orang-orang Romawi.
Al jazari melakukan modifikasi terhadap shaduf dan saqiya yang telah menggunakan gear ( roda gigi). Ia mengganti tenaga hewan yang digunakan pada alat ini dengan tenaga air, dengan demikian kuantitas dan kontinuitas air lebih terjamin. mesin ini dipakai di Sungai Yazid, Damaskus, Suriah, rumah sakit dan ke rumah-rumah.
Ia juga merancang sebuah mesin yang melibatkan kerja roda gigi dan sebuah engkol dan dikenal sebagi mesin pertama yang menggunakan engkol, sementara di Eropa capaian ini baru dikenal pada abad 15. Ada pula hasil inovasinya berupa pompa air yang menghubungkan mekanisme pergerakan roda air, silinder piston dan pipa penyedot. Pompa ini merupakan bentuk awal dari double acting principle yang kemudiaan dikembangkan oleh taqi al-din pada abad 16. Tidak heran jika para ilmuan barat di antaranya, Prof. lynn white.jr mengatakan bahwa temuan Al jazari 300 tahun mendahului mesin mekanik Fransisco Giorgio Martio ( 1501 M).

Jam Air
Al jazari juga merancang beberapa bentuk jam air dengan bentuk-bentuk yang unik di antaranya, jam air kastil dan jam gajah. Jam airnya bekerja melakukan pencacahan waktu hanya melalui mekanisme pengaturan track dan debit air sehingga Donald Hill (1974) mengatakan ,” Mustahil melupakan karya-karya Al Jazari yang begitu penting karena beliau begitu detail memaparkan instruksi mulai dari mendesain, merakit dan mencipta”.
Ketertarikan Hill ini mendorong ia menerjemahkan kitab al- jami’ pada tahun 1974 , enam abad lebih setelah Al jazari menyelesaikan karyanya. Pada acara World of Islam festival yang diselenggarakan di inggris pada tahun 1976, Science museum memamerkan hsil rekonstruksi karya monumental al jazari yakni jam air yang mengundang decak kagum para pengunjung.


Peralatan Lain
Tiadak sampai di situ, insyinyui kreatif ini juga membuat peralatan-peralatan untuk kebutuhan di dalam rumah seperti alat pengukur darah, alat cuci tangan , perahu mekanik, dan boneka-boneka yang dapat bernyanyi saat menyambut tamu.

Pitchers (Kendi)

Kendi adalah hasil desain Al-Jazari yang pertama dimana alat ini bekerja dengan menggunakan prinsip udara dan ruang hampa. Ia merancang berbagai jenis kendi, antara lain:

Tidak ada komentar: