Senin, 05 Oktober 2009

Para Panglima Turki

Sementara itu karya lain yang membahas tentang teknologi militer pada masa Topkapi (…) adalah karya yang berpengaruh pada ayat 14. Karya pertama adalah kitab aniq fi’l –manajniq yang ditulis oleh Ibn Aranbugha Al-Zardkash pada tahu 775 H. Beliau adalah komandan dari Dinasti Ayyubiyah, Mingili Boga al-Shimmin. Kitan kedua adalah Kitab al-hiyal fi’l – hurub we fath almada’in hifz al-durub yang membahas tentang roket, bom dan panah api. Buku ini ditul;ios oleh panglima Turki. Alaadin Tayboga al-Omari al-saki al Meliki al-Nasir.
Terdapat pula tulisan berjudul ummul gaza karya Ali Aga . Pada masa khalifah kedua dari kelas bombardier pada masa rezin Sultan Ahmed III ( 1703-1730 M). Roket yang bernama Tulumbas temuannya itu konon dipakai pada pengepungan-pengepungan abad 17-an. Panjangnya mencapai 11-12 arsin ( 7-8 meter) sedangkan diameternya lebih dari dekapan. Temuan ini merupakan sumbangan Ali Aga untuk memodernisasi alat perang Turki dan karya ini nampaknya merupakan karya terkhir ilmuan muslim Turki di bidang kemuliteran
Leonardo Da vinci sering disebut sebagai penemu pertama kotak gelap ( dark box) atau versi primitif dari kamera kasar, pompa air, flywheel, dan flying machine, namun banyak juga yang tahu bahwa sebenarnya karya-karya Da Vinci adalah pengembangan inspirasi dari ilmuan-ilmuan muslim antara lain, Al Hazen. Perlu pula kiat tahu bahwa salinan tangan mengenai karya keteknikan yang ditulis oleh Ahmed Bin Musa masih tersimpan di perpustakaan Vatican.

Sebuah meriam besar yang terbuat dari kuningan masih tersimpan di Museum Fort Nelson. Meriam ini terdiri dari dua bagian, bagian chase dan breech yang dihubungkan dengan sekrup. Dikabarkan bahwa Dinasti Utsmaniyah memasang komponen-komponen tersebut pada meriam mereka pada bad 15 dan 16 untuk mempermudah pergerakannya. Meriam yang serupa belum pernah ditemukan di eropa sebelumnya. Meriam ini telah beberapa kali m menghancurkan kapal musuh yang hendak menyerbu wilayah laut kekuasaan dinasti utsmaniyah.
Meriam Muhammad II
Sultan Muhammad II yang sangat gandrung dengan senjata api memerintahkan pembangunan meriam ini pada tahun 1464. Dimulai Pada saat hendak mengepung Konstantinopel, ia memerintahkan para pembuat meiam seperti Saruca Usta dan Muslihiddin Usta serta seorang ahli meriam non muslim bernama Urban untuk membangun meriam besari. Urban dengan senang hati memenuhi permintaan Sang sultan karena di Bizantium sendiri ia diupah murah. . The split cannon can be assembled in-situ after transportation in separate parts
Berat meriam inio 18 ton dan panjang keseluruhan 5, 23 meter serta diameter 0, 63 meter. The length of the barrel is 3.15m dengan diameter tabung mesiu mencapai 0, 28 meter

Tidak ada komentar: