Senin, 05 Oktober 2009

Musa Bersaudara, Kisah Tiga Putra Penyamun

Kehidupan sarjana Baghdad
Phillip Hitti mengatakan bahwa Seorang penulis riwayat hidup di kala itu meninggalkan suatu gambaran tentang hidup sehari-hari dari seorang anggota kaum sarjana, hal mana menjadi bukti bagi kita, bahwa ilmu dalam zaman itu mempunyai harga pasaran yang tinggi. Setelah selesai mengadakan pelancongan sehari-hari, sarjana itu dapat dilihat pergi mengunjungi tempat pemandian umum, di mana para pelayan menimba air untuknya. Selesai mandi ia pun mengenakan baju jubah, pergi minum, makan biscuit dan melentangkan diri, sampai kadang-kadang ia ketiduran. Jika istirahat siang itu telah selesai, ia pun membakar wangi-wangian untuk mengharumkan tubuhnya dan memesan makanan, yang biasanya terdiri dari sup, daging ayam yang gemuk dan sepotong roti. Kemudian ia tidur kembali dan sesudah bangun ia minum empat gelas anggur tua serta kadang –kadang memekana buah-buahan di samping itu.

Ketiga putra dari Musa Ibn Shakir al-Munajjim ini adalah sarjana-sarjana di Baghdad pada abad 9. Saat itu Baghdad adalah ibu kota dari Dinasti abbasyah yang memainkan peranan penting dalam kekaisaran muslim selama beberapa abad. Mulai dari yang tertua adalah muhammad yang dikenal sebagai ahli geometri dan asronomi. Ahmad adalah anak yang kedua, menguasai ilmu mekanika, sedangkan yang bungsu bernama al-Hasan, spesialis geometri.
Sang ayah, Musa Ibn Shakir adalah sahabat dekat Khalifah Al Makmun, putra dari Khalifah Harun Al –Rashid. Diceritakan dalam buku Allah sonne ueber dem abendland karangan Sigrid Hunke bahwa walaupun dekat dengan khalifah, pekerjaan Ibn shakir sebenarnya adalah, penyamun!
Ketika ia diketemukan tewas saat menjalani pekerjaannya itu, ia meninggalkan ketiga puteranya yang masih berusia remaja. Berita kematian sahabatnya itu sampai ke telinga Khalifah al Makmun saat ia meninjau Asia Kecil. Segera ia memerintahkan pejabat di Baghdad untuk mengurus anak-anak ibn shakir dan di setiap suratnya ia tidak lupa menanyakan keadaan anak-anak asuhnya itu.
Pengasuhan Musa bersaudara kemudian diserahkan kepada Yahya bin Abi Mansur untuk dididik. Yahya adalah astronom khalifah dan ketua Akademi Ilmu pengetahuan ( Baitul hikmah) yang didirikan khalifah al Mansur. Saat itu, di sana sedang bekerja Al Khwarizmi menerjemahkan Siddhanta, memperbaiki tabel Ptolomeus dan menulis bukunya tentang ilmu hitung yang monumental, Al jabr Wal Muqabalah.
Musa bersaudara memperoleh pendidikan yang cukup di Baghdad. Mereka belajar geometri, mekanika, musik, dan astronomi. Di samping itu, berada di tengah mata air ilmu pengetahuan, di antara ribuan buku, peralatan yang jarang ditemui, dan di antara percakapan dan perdebatan ilmuan dari berbagai bidang, tumbuh dewasalah ketiga remaja yatim piatu yang berbakat itu. Tidak mengherankan jika di kemudian hari , ketiga putra penyamun dari padang pasir dan purta asuh amirul mukminin ini tumbuh menjadi mercusuar ilmu pengetahuan.

Muhammad Bin Musa, sang astronom
(800-873 M)

Muhammad Bin Musa adalah yang paling berpengaruh di antara adik-adiknya. Ia tumbuh menjadi seorang lelaki yang gagah, negarawan yang disegani dan menjadi orang kepercayaan khalifah.
Khalifah al makmun yang terkenal memiliki perhatian yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan sebelumnya telah memrintahkan untuk membuatkan para astronomnya sebuah observatorium di tempat tertinggi di Baghdad, tepatnya di dekat pintu masuk syammasiyah, untuk mengamati gerakan planet secara sistematis. Dengan pengamatan dan sejumlah perhitungan eksak, para astronom bersama-sama menyusun kembali tabel astronomi Ptolomeus yang direvisi total dan diberi nama “tabel al Makmun yang telah diverivikasi”.
Dengan tabel astronomi tersebut, saat itu dapat diketahui posisi suatu tempat dengan mengukur sudut tinggi bintang tertentu pada waktu tertentu. Tabel ini dapat pula digunakan oleh kapal-kapal yang berlayar di lautan dalam hal untuk mengetahui posisi sehingga perhitungan logistik dapat diefisienkan. Untuk kapal perang, tabel ini sangat berguna untuk mengetgahui di mana ia harus mewaspadai patroli musuh.
Akhirnya pada suatu ketika, bergabunglah Muhammad dengan para astronom senior untuk sebuah proyek pengukuran bumi. Dengan suatu regu astronom, ia berangkat ke dataran Sindsyar yang terletak di sebelah barat Mosul. Di zaman Yunani kuno, Eratosthenes telah mendapatkan besar keliling bumi untuk pertama kali dengan mengukur sudut sinar matahari.
Kini para astronom al makmun mencoba metode yang lain. Berangkat dari suatu titik, satu regu berjalan ke utara, satu regu lagi berjalan ke selatan, hingga memeka melihat bintang “ keledai muda” yakni sebuah bintang kutub. Dari jarak antara kedua regu pengamat ini, mereka dapat menghitung panjang satu meridian dengan ketelitian yang sangat tinggi.
Bersama dengan Ahmad, Muhammad kemudian melakukan pengamatan dan perhitungan sendiri. Di baghdad mereka juga melakukan observasi terhadap metahari dan bulan. dari sini mereka menghitung panjang tahun dan memperoleh nilai sebesal 365 hari , 6 jam. Selain itu mereka juga melakukan pengamatan terhadap bintang regulus yakni pada tahun 840-841 M, 840-848 M dan pada tahun 850-851 M. Walhasil, penelitian mereka tidak hanya membayang-bayangi pekerjaan Ptolomeus namun juga astronon khalifah yang terkenal, Mawaruzi.
Mereka juga membangun observatorium sendiri yang berada di Bab at taq, dekat jembatan sungai Tigris. Di sini Muhammad menekuni pengamatan dan perhitunganya dengan penuh dedikasi serta mengarang karya-karya astronomi dan filsafat. Dia pun bersemangat membuat berbagai konstruksi mekanik yang merupakan bato loncatan bagi adiknya, Ahmad, saat ia menulis tentang “Timbangan Cepat”.


Ahmad Bin Musa, ahli mekanika
(805-873)

Ahmad adalah seorang insyinyur yang piawai dan penemu jenius dai antara saudara-saudaranya. Sebuah sumber arab mengatakan, “ Pada Ahmad terdapat bakat membuat benda-benda yang baik bagi kakaknya sendiri, Muhammad maupun ilmuan-ilmuan lain sebelumnya seperti Heron, belum tercapai. Ia sibuk dengan berbagai peralatan otomatis yang penuh makna”. Bukunya yang tebal tentang “Konstruksi Penuh makna”.bahkan membuat orang arab yang berbakat teknik pun berdecak kagum.
Ia menggelontorkan inovasinya dengan mengubah komponen-komponen sederhana menjadi peralatan-peralatan baru yang kompleks untuk keperluan praktis baik untuk keperluan rumah tangga, kebutuhan pertanian hingga alat-alat permainan yang hingga hari ini tetap membuat anak-anak tetap gembira.
Ahmad merancang sebuah bejana yang dapat mengeluarkan sejumlah tertentu cairan yang di antara kedua keluaran ads waktu jedah, sebuah bejana untuk mengukur berat jenis suatu cairan , sebuah mekanisme untuk mengisi bejana secara otomatis setelah bejana tersebut kosong ; semacam botol yang sesuai dengan kebutuhan bisa diisi dengan dua macam minuman, dan bisa dituangkan secara terpisah dan bercampur, lampu yang sumbunya bisa keluar sendiri, atau yang minyaknya bisa menetes sendiri sehingga tidak bisa dimatikan oleh angin, sebuah alarm yang dipakai sebagai alat pengairan, yang akan memberi tanda tinngi air tertentu telah tercapai, bermacam-macam air mancur, yang pancurannya selalu menimbulkan bentuk yang berlain-lain.
Di bidang astronomi, Ahmad juga menunjukkan keahliannya. Bersama dengan Muhammad ia membuat sebuah jam dari tembaga dengan ukuran raksasa. Muhammad menghiung variasi terbit dan terbenamnya beberapa bintang terpenting baik dalam sehari maupun setahun. Ia juga menerapkan hitungan yang sangat rumit dari kakaknya pada sebuah alaty yang bekerja dengan sangat genial, yang mengagumkan setiap orang. Dengan takjub, dokter khalifah, ibn Rabban at-Tabari berkomentar :
Di depan observatorium di samara aku melihat alat yang diciptakan Muhammad dan Ahmad Bin Musa, keduanya astronom dan insyinyur. Alat ini berbentuk sebuah bola dan di atasnya semua gambar-gambar bintang. Alat itu digerakkan oleh air. Jika di langit yang sesungguhnya suatu bintang tenggelam, maka pada saat yang sama hilang pulalah gambarnya di alat itu., yakni terbenam di bawah suatu garis lingkaran yang menggambarkan horizon. Jika di langit bintang itu terbit kembali, demikian pula di alat itu, gambarnya muncul kembali di atas garis horizon.
Hasan Bin Musa, ahli geometri
(810-973 M)

Bungsu dari Musa bersaudara ini menurut cerita sumber arab adalah ahli geometri. Dia sangat berbakat dan tak ada tandingannya. Ingatannya sangat kuat dan ia memiliki kemampuan abstraksi yang luar biasa membuat ia mampu menjawab berbagai soal, yang tak seorang pun sebelumnya yang bisa memecahkannya. Kadang-kadang ia begitu tenggelam dalam berpikir sehingga dalam suatu konferensi dia bisa tak mendengar sedikit pun.
Sementara itu jika ia sedang sibuk dengan suatu soal , seperti yang ia ceritakan sendiri, “Aku melihat dunia di depan mataku tiba-tiba menjadi gelap dan aku merasa seperti dalam mimpi”.

Sumbangsih Musa Bersaudara

Namun bukan karena dari risetnya Banu Musa menjadi terkenal, melainkan juga dari jasa-jasa mereka terhadap ilmu pengetahuan . Mereka masih relatif muda ketika muncul sebagai sponsor dunia ilmu. Dengan biaya sendiri mereka mengirim utusan ke kekaisaran Byzantium untuk mencari tulisan-tuisan tentang filsafat, astronomi, matematika dan kedokteran. Dengan biaya tinggi, mereka membeli karya-karya Yunani dan menyimpannya di Bab at-Taq di Bagdad. Di sana dan di areal yang didapat sebagai hadiah dari Al-Mutawakkil di Samarra. Mereka mempekerjakan satu tim penerjemah yang berasal dari berbagai negeri di antaranya dengan ikut membiayai kegiatan penerjemahan Thabit Ibn Qurra ( -901) . Khaifah Al makmun sendiri telah memerintahkan untuk mengumpulkan buku-buku kuno dan mendirikan sekolah penerjemah.
Selama masa pemerintahan Al Makmun dari tahun 813 sampai 833, ketiga bersaudara ini meraih kesuksesan karir di bidang sains dan permesinan. Setelah Al Makmun wafat, mereka bekerja di bawah perlindungan Al Mu’tasim ( 833-842). Al- Wathiq (842-847) dan al-Mutawakkil (847-861). Muhammad dan Ahmad pernah bergabung dengan proyek Al-Mutawakkil untuk membangun kanal Al-Ja’fariyyah, sebuah kota baru yang dibangun dekat Bagdad.
Musa bersaudara berada di jajaran pertama matematikawan muslim dengan tugas berat yakni bagaimana membawa matematika ke dalam peradaban islam pada paruh pertama abad 9. Karya mereka yang terkenal adalah Kitab Ma’rifat masahat al-ashkal al-basita Wa’l –kuriya ( The Book of Measurement Of Plane and Spherical atau Buku tentang cara menghitung permukaan datar dan bola). Buku ini merupakan sumbangdih penting di budang matematika. Karya ini mulai dikenal luas setelah Gerard of Cremone menerjemahkannya ke dalam bahas a latin dengan judul Liber Trium fratum de Geometria.

Tiga bersaudara ini juga terkenal dengan karya-karya mereka di bidang mekanik. Kitab Al hiyal ( The Book of ingenieus Device) yang merupakan karya bersama mereka merupakan karya terkenal di bidang keteknikan. Kendatipujn karya ini merupakan karya bersama namun nampaknya yang paling banyak memberikan sumbangsih pemikirannya di sini adalah adalah Ahmad Bin Musa yang memang ahli mekanika tulen.
Kitab Al Hiyal berbentuk katalog mesin berupa ilustrasi dan cara kerja berbagai peralatan mekanis termasuk automata. Ada sekitar 100 buah pelalatan digambarkan dalam buku ini. Tujuh puluh tiga di antaranya berhubungan dengan trick vessel (..) sedangkan 15 lainnya membahas sistem kontrol otomatis, 7 buah tentang water jet, 3 buah tentang lampu minya dan satu tentang banal ? dan yang lainnya adalah sistemmekanisme pengangkatan (lifting). Mereka melengkapi penjelasan mereka dengan petunjuk penggunaanya.
Walaupun karya ini didasarkan pada karya Heron di Alexandria dan Philon dari Byzantium serta beberapa teks kuno, namun buku ini adalah buku yang pertama membahas tentang berbagai elemen mesin di antaranya, valve, float valve, feedback controller, automatic flute player, a programabble machine, trick device, dan self trimming lamp sekaligus buku yang pertama menyajika gambar teknik yang dilengkapin dengan logic dan coomand systemnya . Aplikasi yang diterapkan pada umumnya berdasarkan prinsip tekanan hidrostatik dan aerostatik.
Sejarahwan barat kemudian tertarik menerjemahkan Kitab al Hiyal. Eilhard Wiedermann dan Franz Hauser menerjemahkannya ke dalam Bahasa Jerman sementara penerjemahan ke dalam Bahasa Inggris dilakukan oleh Donald R. Hill, sementara teks aslinya dalam Bahasa Arab diedit oleh Ahmad Y. al-Hassan.

Rekonstruksi Ulang Mesin-mesin Musa Bersaudara

Untuk belajar motif ini secara terpisah, seseorang harus menentukan prinsip-prinsi fisika pada setiap motif yang mendasarinya. Dengan menggunakan pendekatan persamaan dinamik, model matematika dapat diperoleh, demikian pula dengan prinsip-prinsip fisika, spesific simpilifications dan asumsi mungkin. [Dengan] begitu keseluruhan model sistem dapat diperoleh dengan kombinasi model-model yang terpisah tersebut.
Model matematika dinyatakan oleh diagram blok sesuai dengan istilah sistem engineering.Di dalam blok diagram fungsi linearized atau yang linier dinyatakan melaluifungsi transfer. Di (dalam) sistem engineering, fungsi perpindahan suatu sistem linier digambarkan dengan rasio transformasi laplace antara variabel output terhadap variabel input. Perbandingan ini dibentuk jika semua syarat awal diambil dari nol. Konsep fungsi perpindahan adalah setara dengan respon impulse tansformasi laplace dari sistem ini.
Unsur-unsur yang tidak linear, atau unsur-unsur yang mempengaruhi sistem tersebut dengan karakteristiknya yang tidak linear, modelnya akan nampak melalui bok-blok yang tidak linear. Nonlinear ini Blok adalah membanjiri/tenggelam double-framed model [itu]. Di (dalam) ini menghalangi input-output hubungan [itu] diseret masuk cartesian mengkoordinir, variabel masukan menerima apsis dan variabel keluaran pada [atas] ordinat.

Terkecuali blok tidak linier dan yang linier, logika dan memori unsur-unsur adalah juga digunakan di (dalam) sistem unsur-unsur models.logic diberi melalui/sampai lambang konvensional. untuk/karena klep dan menyadap, lambang suatu tombol digunakan. Lambang khusus adalah juga diperoleh seperti di model motif turbin. Di (dalam) mengevaluasi kekayaan berbeda [itu] adalah posibble untuk memberi model [yang] berbeda [dari;ttg] sistem ditentukan. Karena perwujudan, model [yang] yang paling pantas di/terpilih dan [itu] dijaga [yang] tanpa perubahan sepanjang;seluruh pekerjaan sejauh mungkin, walaupun berbagai kesulitan muncul terutama di (dalam) menurunkan model katub setimbang dengan dua mereka atau tiga posisi.

air mancur dari yang mana air menyembur ke luar di (dalam) bentuk suatu bunga bakung, atau di (dalam) bentuk suatu perisai

Sebagai suatu contoh, kami hadirkan sesudah ini uraian outhor model 88- Suatu menguraikan suatu air mancur dari yang mana air menyembur ke luar di (dalam) bentuk suatu bunga bakung atau di (dalam) thr bentuk suatu shoeld( atau tombak).
air mengalir dari tangki/tank d kepada badan air mancur melalui/sampai pipa [itu] d-b. Badan dalam wujud suatu tunas dibagi di (dalam) dua bagian oleh sekat [itu] z-e. jika air [perlu] memancar di (dalam) bentuk suatu bunga bakung( figur 88-b), suatu corong dibalikkan memperbaharui sekat [itu] z-e. Koneksi antar[a] bagian atas dan menurunkan bagian dicapai oleh lima pipa h yang adalah [yang] sedikit ditundukkan dan dihubungkan dengan tongkat corong [itu]. Air yang memasuki dari b ke dalam bagian yang lebih rendah [berhasil/ melewati] pipa [itu] h kepada bagian yang bagian atas [itu]. Di bawah memaksa air [itu] di (dalam) bagian yang bagian atas membuang tangen pertama berputar kepada corong dan kemudian kepada akhir yang bagian atas k tunas [itu]. Pada waktu yang sama, yang air meninggalkan bagian yang lebih rendah ke dalam corong menyemburkan di luar suatu akhir corong dan falla kembali di (dalam) air mancur dalam rupa tetesan. yang air membuang sebagai daun putaran tipis/encer dari akhir k dan yang air menyemburkan ke luar seperti suatu dawai dari akhir [adalah] suatu air mancur membentuk bersama-sama suatu bunga bakung rapi.

Jika yang air membuang dari pipa h berkait dengan corong [itu] ditekan bawah oleh suatu tutup [adalah] suatu pada bagian akhir k tunas( figur 88-c), air menyemburkan ke luar sebagai tipis/encer berputar selaput dan nampak seperti suatu perisai.

Pada akhirnya jika air disembur ke luar di bawah tekanan penuh hanya dari akhir a, [itu] mempertinggi sebentar di (dalam) ketebalan dari suatu lengan tangan dan mundur di (dalam) tetesan yang muncul seperti suatu taji.
untuk/karena suatu time,ancient [yang] tertentu dan mekanika pertengahan telah ditangani dengan perkakas [dari;ttg] ilmu pengetahuan modern dan rancang-bangun. [dengan] begitu mesin telah direkonstruksi dan digambar/ditarik kembali, kadang-kadang dengan komputer membantu simulasi [dari;ttg] fungsi mereka. Ini tanya jawab masa lalu dengan perkakas teknologi modem mencapai sekarang mekanika islamic. beberapa [yang] penting constributions petugas mekanik orang Islam telah direkonstruksi dan berfungsi mereka diterangkan di (dalam) suatu [jalan/cara] modern. Itu ada di konteks ini melangkah ke arah pemahaman banu musas mesin pengetahuan ilmiah yang modern dan thr perkakas [dari;ttg] bahasa [yang] simbolis pada masa kini matematika.
Bekerja berhadapan dengan tecnical dan pokok mekanis adalah sedikit ilmu pengetahuan islamic. Buku [yang] baru ini menyoroti salah satu [dari] kontribusi orang Islam yang terkemuka pasat dalam bidang ilmu pengetahuan mekanis. Di (dalam) ini bekerja, outhor menginterpretasikan dan meneliti kitab al-hiyal dari segi pandangan [dari;ttg] sistem modern dan kendali engineering.The buku meliputi uraian dan penjelasan [yang] modern berbagai mesin, mencakup cangkir;piala sihir, mekanisme kendali otomat, lampu minyak, fountains,etc. di (dalam) berhadapan dengan mesin ini dengan cara ini, buku mencerminkan suatu metodologi dan pendekatan baru di (dalam) sejarah ilmu pengetahuan, penghubung yang masa lampau ilmu pengetahuan islamic pertengahan dengan perkakas dan pendekatan ilmiah modern.
Dengan pendekatan yang baru, buku menghadirkan suatu usaha sangat baik untuk menghidupkan kembali minat kita untuk mempelajari teknologi islam baik untuk sejarawan profesional, para insinyur dan orang dan siapa saja yang tertarik untuk mempelajari hasil-hasil yang telah dicapai peradaban islam

Tidak ada komentar: