Senin, 05 Oktober 2009

Ibnu Haitham

Abu Ali Al Hasan Ibn Al Haitham (965-1040) yang dikenal pula dengan sebutan Alhacen atau Al hazin (latin), adalah seorang ahli matematika, astronomi, dan fisika muslim yang telah memberikan konstribusi nyata dalam optika dan bebepara eksperimen sains lainnya. Beliau juga kadang dikenal dengan sebuatan al-Basri sesuai dengan tempat kelahiran beliau yaitu Basra, Irak yang pada saat itu menjadi bagian dari kekuasaan Dinasti Buwayhid Persia. Beliau dianggap sebagai bapak optika berdasarkan hasil percobaan dan tulisan beliau tentang lensa, cermin, refraksi (pembiasan) dan refleksi ( pemantulan).
Al Haitham menuntut ilmu di Baghdad dan menjadi seorang fisikawan tekenal. Pada masa mudanya ia telah menguasai seluruh karangan ilmuan yunani dan ilmuan Arab dalam ilmu pasti dan ilmub alam. Dia melakukan beberapa kemajuan dan koreksi terhadap ilmuan-ilmuan sebelumnya seperti Phitagoras, Aristoteles, Euclides, dsb.
Namun ketika beliau diminta oleh Khalifah Hakim di Mesir untuk mengatasi banjir sungai Nil, Al haitaham pura-pura gila sebab hasil kerjanya yang tidak maksimal membuat khalifah marah. Ia sempat mengalami penahanan rumah sampai sang khalifah wafat di tahun 1021.
Selama dalam penahanan ia menulis sejumlah hasil percobaan matematika yang penting. Selanjutnya beliau berangkat ke Spanyol dan melakukan sejumlah penelitian tentang optika, mkatematika, fisika, pengobatan yang ia tulis dalam beberapa buah buku.

Penelitian Cahaya

Ibn Haytham telah melakukan percobaan terhadap cermin cembuing dan cermin datar untuk menghitung tinggi benda. Dengan cermin tersebut ia dapat memilah cahaya ketika cahaya itu sampai pada benda pipih untuk memperkirakan tinggi benda. Ia bahkan hampir dapat menyingkap prionsip mikroskop setelah mempelajari berbagai kelebiha kaca pembesar temuan ilmuan yunani dan romawi yang memiliki kekuatan membesarkan yang mengagumkan.

ibnu haitham mempelajari celah passage ? cahaya yang melalui bergbagai media dan menemukan hukum refraksi ( pemantulan . beliau juga adalah yang pertama menemukan hukum dispersi (penyeberan cahaya, menjadi beberapa warna pokok.
Buku beliau yang berjudul Kitab Al-manzir (Biook of optics diterjemahkan ke dalam bahasa latin pada abad pertengahan. Demikian juga buku beliau yang berhubungan dengan warna-warna matahari serta mengemukakan teori yang berkaitan dengan bayangan gerhana dan pelangi serta spekulasi fisika tentang cahaya. Beliau juga yang pertama menggambarkan bagian-bagian mata secara akurat srta memberikan penjelasan tentang proses melihat secara akurat.
Setelah mencoba menjelaskan mengenai binocurar vision teroponig, beliau memberikan koreksi tentang ukuran matahari dan bulan saat mendekati horizon. Selanjutnya beliau meperkenalkan kamera obscura dan mengoreksi kesalahan Euclid dan ptolemeus tentang proses melihat.
Euclid dan Ptolomeus mengemukakan behwa sebuah objek dapat terlihat karena berkas sinar dari mata jatuh menimpa objek tersebut sedangkan menurut Haitham berkas sinar yang terpancar dari objek dan jatuh di mata yang meyebabkan terjadinya proses melihat. Penelitian di bidang optika yang intensif inilah yang membuat beliau dijuluki sebagai bapak optika modern.
Kitab Al-Manazir yang diterjemahkan ke bahasa latin oleh Frederick Reysnar dan terbit di Kota oazel Swiss pada tahun 1572 dengan judul Opticae Thesaurus mempunyai pengaruh besar terhadap peradaban barat di antaranya telah mempengaruhi ilmuan-ilmuan terkemuka seprti Roger Bacon dan Johannes Kepler.
Haitham melakukan riset in catoprics centered a spherical and parabolic mirrors and spherical observation. Di samping itu beliau juga melakukan perhitungan rasio angle of Incidence dan refraction does not constant and the investigated the magnificient power of lens. cathropicsnya berisi masalah-masalah penting yang dikenal dengan nama Alhazens problem yang terdiri dari penggambaran garis-garis dari dua titik dalam bidang datar dalam sebuah lingkaran yang kemudian menemukan tit8ik-titik keliling serta persamaan sudut with normal at point. Dari sinilah bermula munculnya persamaan of the fourt degree.

Ia juga menemukan sebuah hukum yang nantinya menjadi dasar penemuan alat pemotret. Yaitu jika kita tinggal dalam sebuah ruangan gelap yang sedikit diberi lubang, maka cahatya akan masuk melalui lunbang tyersebut dan sampai ke salah satu dinduing atau lantainya, dan ruangan yang terkena cahaya akan tetap gelap.( belakangan ditemukan teori bahwa cahaya berjalan mengikuti garis lurus).

Di dalm buku mizan al hikmah , Haitham membahas tentang density atmosfer dalam kaitannya dengan ketinggian. Ia juga mempelajari pembiasan atmosfer dan menemukan bahwa cahaya senja terjadi pada saat matahari berada 19 derajat di bawah horizon. dengan berdasar ini ia juga mencoba mengukur ketinggian atmosfer. hal yang ia bicarakan adalha mengenai daya tarik massa dan sepertinya ia telah meyadari besarnya percepatan terhadap gravitasi.
Sumbangsihnya terhadap matematika juga tidak bisa dibilang sedikit. al haitham telah mengembangkan analitical geometry dengan menghubungkannya dengan algebra. Ia menemukan pemecahan untuk persamaan tingkat empat , yakni jika kita meletakkan dua buah titik A dan B di atas sebuah permukaan lingkatran yang titik pusatnya di W, dan jari-jarinya adalah R, maka untuk menetapkan sebuah titik M yang mendapatkan cahaya dari A di atas linkaran ini, cahaya itu mesti memantul malalui titik B. Al haytham dapat memecahkan masalah ini dengan cara memotong tambahan yangh sama yang lewat di atas lingkaran. sedangkan Leonardo da Vinci memecahkannya beberapa abad setelah Ibnu Haitham secara mekanik.
Tatkala mempelajari pergerakan sebuah benda ia telah mendapatkan teori bahwa sebuah bendaakan cenderung bergerak terus-menerus sepanjang tidak ada gaya yang mempengaruhinya. Ini adalah hukum gerak pertama yang dikemukakan oleh Newton.
Berikut ini kitab-kitab yang dikarang oleh ibnu haitham
1. Kitab al manazir (book of optics)
2. Mizan al hikmah
3. Qawlon fi halli masalatin adadiah ( paper tentang pemecahan masalah bilangan)
4. Tarbi*uddariah (menggandakan lingkaran)
5. Muqaddimah Dhila’il musabba’ (Pendahuluan ukuran segi tujuh)
6. Masalatin fil misahah (suatu masalah dalam pengukuran tanah datar)
7. Amidatul mutsallasati ( pokok-pokok ukuran segi tiga)
8. misahatul kurati (cara mengukur bola atau benda yang bulat)
9. Al tahlil wal tarkib, uraian dan susunan
10. Ta’liqun fil jabri ( suatu catatan dalam ilmu al jabar)
Teori abad ke-10
Ia dikenal juga sebagai Alhazen, mengembangkan teori yang menjelaskan penglihatan, menggunakan geometri dan anatomi. Teori itu menyatakan bahwa setiap titik pada daerah yang tersinari cahaya, mengeluarkan sinar cahaya ke segala arah, namun hanya satu sinar dari setiap titik yang masuk ke mata secara tegak lurus yang dapat dilihat. Cahaya lain yang mengenai mata tidak secara tegak lurus tidak dapat dilihat. Dia menggunakan kamera lubang jarum sebagai contoh, yang menampilkan sebuah citra terbalik. Alhazen menganggap bahwa sinar cahaya adalah kumpulan partikel kecil yang bergerak pada kecepatan tertentu. Dia juga mengembangkan teori Ptolemy tentang refraksi cahaya namun usaha Alhazen tidak dikenal di Eropa sampai pada akhir abad 16


Akhir hayat yang tragis
Al haitham pernah mengusulkan pembangunan bendungan yang tinggi di sebelah kota aswan, Mesir untuk membendung air pada saai hujan dan ditampung untuk musim kemarau yang panjangnya bisa sampai empat tahun sehungga air Sungai nil sangat susut. Usulan ini menarik perhatian Khalifah Al hakim bi amrillah sehingga ia diundang ke mesir untuk merealisasikan gagasannya itu. Sayangnya karena ia merasa belum punya fasilitas yang memadai untuk membangun bendungan sebesar yang ia gagas. Ketidak mampuan ini berujung pada kemarahan sang khalifah yang membuat ilmuan ini mesti lari bersembunyi dan pura-pura gila untuk menghindari kemarahan al hakim. Semenjak saat itu ia tidak pernah tampak dan akhirnya diketemukan dalam keadaan tewas terbunuh pada tahun 1039 M.
Pada tahun 2003, pemerintah Irak mengabadikan gambar Ibnu Haitham di atas uang kertas 10.000 dinar. Organisasi energy Atom Iran (Atomic energy organization of Iran) juga member nama fasilitas penelitian energy laser terbesar yang berpusat di Taheran dengan nama Alhazen. Nama asteroid 59239 kemudian juga mengabadikan nama Alhazen
Pada tahun 1935 International Astronomical Union ( perkumpulan Asronomi Internasional) mengabadikan nama Ibnu Hatsam untuk sebuah kawah dengan diameter 32, 05 km di bulan pada posisi 15,9 derajat lintang utara dan 71,8 derajat bujur timur








Haitham, Peletak Dasar Prinsip kerja kamera

Dikisahkan bahwa ide penemuan kamera ini berawal ketika Haitham mempelajari gerhana matahari. Untuk mempelajari fenomena gerhana matahari, ia membuat lubang kecil pada dinding yang memungkinkan citra matahari semi nyata diproyeksikan melalui permukaaan datar.


Haytham adalah orang yang pertama mengemukakan bahwa cahaya bergerak dalam garis lurus. Pembiasan menurutnya disebabkan oleh rectangle of veloxities pada permukaan pembiasan. Teori ini enam abad kemudian dtperkuat oleh Newton.
Ia membuat sebuah kemera kasar yang dinamai Al-bayt al muzlim yang oleh ilmuan barat disebut camera obscura yang berasal dari bahasa arab, qamara yang berarti= kamar gelap.Kamera ini mengggunakan sebuah kotak gelap. Prinsip kerjanya adalah dengan menggunakan berkas cahaya yang terpantul dari objek lalu ditampilkan pada layar di dalam ruang gelap dengan posisi terbalik. Ini merupakan penemuan yang revolusioner di bidang optika.
Istilah camera obscura pertama kali digunakan dalam paper ilmiah Joseph Keppler ( 1571-1630). Pada bab tiga jilid pertama Kitab Al-manazir (Buku tentang optika), Haitham menjelaskan tentang ragam cahaya yang muncul saat matahari terbenam. Ia juga mencetuskan teori tentang berbagai macam teori tentang berbagai fenomena fisik seperti bayangan, gerhana dan juga pelangi. Ia juga menulis tentang kemampuan bulan memantulkan cahaya walaupun permukaan bulan sendiri tidak mengkilap seperti halnya cermin. Dari sini ia menemukan bahwa semua permukaan benda berwarna dapat memancarkan cahaya dan pada dasarnya warna semua benda adalah sama. Seorang pengamat berada di dalam ruangan. Alat sejenis ini juga yang digunakan oleh haytham dan murid-muridnya untuk melakukan studi astronomi terhadap sunspot dan berbagai fenomena matahari dan bulan.
Lima ratus tahun, Geronimo cardano (1502-1576) menggantikan celah bidik yang ada pada kamera obscura dengan lensa. Lensa negative ditemukan oleh Keppler untuk memperbesar obyek seperti halnya pada kamera modern. Robert Boyle (1626-1691) lalu membuat kamera portable berbentuk kotak pada tahun 1665.
Perkembangan kamera selanjutnya dipengaruhi oleh setidakna dua cabang ilmu akni optika dan kimia. Joseph Nicephore Niepce di Perancis kemudian menjadikan kamera obscura untuk membuat foto permanen pada tahun 1827. Pada tahun 1888, George Eastman mengembangkan sebuah film yang sensitive cahaya dan memperkenalkan kamera Kodak. Tahun 1855, Roger Fenton menggunakan pelat kaca negatif untuk mengambil gambar tentara Inggris dalam Perang Krim. Kamera menjadi alat yang penting dalam perang Dunia I dan Perang dunia II, bahkan ketika Amerika menyerang Irak pada tahun 2003, mereka menggunakan rodal Tomahawk untuk menghancurkan Basrah, dimana bayi ibnu haytham dilahirkan seribu tahun yang lalu.
Prestasinya yang lain adalah kemampuannya menggambarkan indera penglihatan manusia secara detail, mulai dari kinerja syaraf di otak hingga kinerja mata itu sendiri serta bagian-bagian mata seperti konjungtiva, iris, kornea, lensa, dan peranannya masing-masing terhadap penglihatan manusia. Ia juga mengggambarkan secara ilmiah proses bagaimana manusia bisa melihat.
Teori ini mematahkan teori penglihatan yang diajukan dua ilmuan Yunani sebelummnya, yaitu Ptolemy dan Euclid. Kedua ilmuan ini menyatakan bahwa manusia bisa meleihat karena ada cahaya keluar dari mata yang mengenai obyek. Sementara Haitham sendiri berpendapat bahwa justru obyek yang dilihatlah yang mengeluarkan cahaya yang kemudian ditangkap oleh mata sehingga bisa melihat.
Dalam karyanya yang lain, yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa inggris dengan judul Light and On Twilight Phenomena, ia membahas mengenai senja dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari serta baying-bayang dan gerhana. Menurut Haitham, cahaya fajar bermula apabila matahari berada di garis 19 derajat ufuk timur. Warna merah pada senja akan hilang apabila matahari berada di garis 19 derajat ufuk barat. Ia pun menghasilkan kedududkan cahaya seperti bias cahaya dan pembalikan cahaya.

Tidak ada komentar: